Loading...

Hakikat Waktu

Hakikat Waktu

Kata orang inggris waktu adalah uang, kata orang manajemen waktu adalah kesempatan,sedangkan kata orang Arab waktu adalah pedang, barangsiapa tidak menggunakannya dengan baik,maka ia akan tertebas olehnya.Mungkin masih banyak definisi waktu menurut berbagai versi,bahkan einstain pun merumuskan juga teori tentang waktu. Waktu adalah misteri,karena kita hingga sampai saat ini tidak pernah tahu secara pasti bagaimana hakikat waktu itu.Selama ini kita hanya mengukur berdasarkan standar yang disepakati bersama bahwa satu hari waktu di bumi adalah 24 jam,jam itu sendiri terbagi menjadi 60 menit dan satu menit adalah 60 detik. Kita sendiri sampai saat ini juga belum pernah mengerti apakah hubungannya antara waktu dan ruang di bumi ini.Apakah ruang yang tergantung pada waktu dan mempengaruhi waktu ataukah waktu yang mengalir pada ruang? Pusing memang kalau dipikirkan terus,bisa mengahabiskan waktu juga,kita tidak akan membahas teori tentang waktu saat ini,tapi membicarakan bagaimana memanfaatkan waktu sebaik-baiknya sehingga tidak banyak membuang waktu.
Secara garis besar, orang membagi waktu menjadi tiga,yaitu:masa lalu,masa kini,dan masa depan.Kita sudah mengetahui bahwa masa lalu adalah catatan sejarah buat kita karena tidak akan pernah terulang lagi,mungkin ada berapa kejadian yang mirip dengan masa lalu tapi tentu saja waktunya telah berbeda.Sekali lagi masa lalu adalah jarak terjauh yang tidak mungkin terlampaui lagi. Masa kini adalah masa sekarang yang sedang kita jalankan,yaitu hari ini.Menurut hitungan yang kita sepakati tadi begitu singkat hanya 24 jam,yaitu satu kali bumi berotasi pada sumbunya. Masa yang akan datang adalah masa yang masih berupa khayalan atau angan-angan.Siapapun tidak akan ada yang pernah bisa meramalkan secara tepat nasibnya di masa depan Allah Swt berfirman dalam surah Al-Ashr ayat 1- 3
 ''Demi masa, Sesungguhnya manusia itu benar berada dalam kerugian,kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholeh dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran''

Dalam surat tersebut di atas,Allah bersumpah demi masa atau demi waktu. Hal ini menunjukan betapa pentingnya waktu untuk kita betapa meruginya orang-orang yang tidak mempergunakan waktunya dengan baik.Allah banyak sekali berjanji dengan waktu dalam surat lain.Allah telah banyak mengingatkan kita agar jangan menyia-nyiakan waktu.
Sebagai seorang muslim hendaknya kita memperhatikan 2 hal:Terhadap waktu kemarin,apakah Allah telah menerima amalan kita, terhadap waktu yang akan datang dimana Allah akan menempatkan dirinya. Apabila kita memperhatikan kedua hal tersebut diatas,maka masa kini yang sedang kita jalani tidak akan dipenuhi dengan kesia-siaan.kita akan senantiasa waspada terhadap masa lalu dengan menyesali keburukannya,dan berbuat lebih baik untuk masa yang akan datang. Sabda Nabi saw:
Barang siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin ialah orang yang merugi,barang siapa yang hari ini lebih buruk daripada hari kemarin ialah orang yang zhalim,barangsiapa yang hari ini lebih baik daripada hari kemarin ialah orang yang beruntung.
Kita hidup di dunia nyata yang berpijak pada realitas.Jadi kita nggak mungkin percaya adanya mesin waktu yang akan membawa kita melintasi waktu mana saja yang kita kehendaki.Pandangan yang benar tentang waktu menurut Islam adalah:Menengok masa lalu sebagai suatu pelajaran yang dapat kita ambil hikmah dan pelajaran daripadanya.Allah berfirman: “Sesungguhnya telah berlalu sebelum kamu sunnah-sunnah Allah;Karena itu berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang mendustakan(rasul-rasul)''(QS.Ali Imron : 137)
Perhatian terhadap masa depan,ini di maksudkan supaya kita mempersiapkan diri untuk bekal di masa yang akan datang.Allah berfirman ''Hai orang-orang yang beriman,bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri mempersiapkan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat),dan bertaqwalah kepada Allah,sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan''(QS.Al-Hasyr :18 )
Perhatian terhadap masa sekarang,hal ini erat berkaitan dengan memperhatikan masa lalu sebagai pelajaran sehingga masa sekarang kita dapat berbuat lebih baik dan mempersiapkan bekal sebaik-baiknya juga untuk masa yang akan datang.


Syarifudin

Click here for comments 0 komentar:

Terima kasih atas komentar Anda
Diberdayakan oleh Blogger.
Back to Top