Ayah . . .
Walau namamu hanya terpanggil satu kali namun Kau menerima dengan segala kerendahan hati
Engkau bergegas pergi mencari rezeki ketika tabuh subuh telah berbunyi sampai batas waktu yang tak ku ketahui
Karena aku telah terlelap bermimpi tatkala kau tiba di ranjang tidurku ini
Ayah . . .
Apa yang Kau lakukan di luar sana, entahlah aku tak mengerti
Sesekali aku bertanya, dan kudapat jawabnya
Kau pertaruhkan hidup, kau habiskan waktu, kau keluarkan keringat hanya demi kebahagiaanku
Ayah . . .
Banyak yang membisikkan keluhnya pada telingaku
Aku hanya tersenyum merona namun meratap bersedih menangis dalam relung hati
Senyumku menyiratkan kebanggaanku padamu
Ratapku meneriakkan keharuanku atas kerja kerasmu
Tak sekalipun kau berbagi cerita keluh lelahmu
Tak pernah sekalipun kau tak berbagi motivasi untuk mendidikku
Ayah . . .
Tak banyak waktu yang kita habiskan bersama
Namun ada bahkan tiadanya dirimu dalam pandanganku
Kau selalu membuatku rindu
Tuk segera menghampirimu, meraih lenganmu, mencium tanganmu
~qolaqula
Ayah . . . Walau namamu hanya terpanggil satu kali namun Kau menerima dengan segala kerendahan hati Engkau bergegas pergi mencari rez...
Artikel Terkait :
Diberdayakan oleh Blogger.
Click here for comments 0 komentar: