Kita dan Mereka
Syarifudin
Peserta
Asrama Pelopor Jawa Barat
Jalan
Sadang Hegar No. 31A sekaloa, Coblong kota Bandung, Indonesia
Roseto Volfortore,
sebuah pedesaan yang berada belasan mil di sebelah tanggara ibu kota Italia.
Kota dengan bentang alam berupa lereng gunung Appennine di provinsi Foggia. Paesani (peduduk) Roseto biasa bekerja
sebagai penambang marmer di lembah gunung dan sebagian lagi bekerja sebagai
petani dilereng gunung. Kehidupan mereka sangat miskin. Hanya sedikit
penduduknya yang bisa membaca dan menulis. Hingga akhir abad sembilan belas,
datanglah angin segar dari negara lain, tentang dunia baru. Kabar ini berawal
dari belasan laki-laki dari Roseto yang berlayar mereka menemukan pekerjaan
baru sebagai penambang batu, dodaerah yang berjarak sembilan puluh mil dari
kota Bangor, Pennsylvania. Hingga akhirnya terjadilah migrasi besar-besaran
dari Roseto Italia menuju Amerika. Mereke kemudian mendirikan rumah-rumah
didaerah tersebut.
Pada awalnya, mereka
menamai kota mereka dengan sebutan New Italy. Namun akhirnya mereka sepakat
untuk mengubahnya menjadi kota Roseto. Karena kebanyakan dari mereka berasal
dari desa yang sama di Italia. Kota ini
jauh dari keramaian dunia luar dan terasingkan. Mereka bahkan tidak
dikenal oleh lingkungan masyarakat diluar mereka. Hingga suatu hari, kota ini dikunjungi oleh seorang dokter
bernama Stewart Wolf. Dia benar-benar tekejut ketika mendengarkan kata-kata
dokter yang dia temui di Roseto. “saya telah menjadi dokter selama tujuh belas
tahun lamanya, saya telah melayani pasien dari seluruh penjuru kota ini dan
saya sangat jarng menemukan orang yang berusia dibawah enam puluh tahun di
Roseto yang mengidap penyakit jantung”.
Padahal ditahun tersebut (tahun 1950-an), tahun dimana obat penurun kolesterol
untuk mencegah penyakit jantung belum ditemukan. Amerika serikat pada saat itu
sedang terserang epidemi serangan jantung. Penyakit ini menjadi penyebab utama
kematian pria dibawah usia enam puluh lima tahun.
Wolf akhirnya memutuskan
untuk melakukan penelitian. Dengan
bantuan beberapa murid dan temannya dari Oklahoma. Sertifikat kematian
dikumpulkan sebanyak mungkin, dan menganalisis catatan dokter. Pola makan dan
olahraga tidak menjelaskan mengapa paesani
Roseto berbeda. Begitu juga dengan genetika, tidak memberikan jawaban.
Wolf akhirnya
menyadari rahasia kesehatan Roseto, bukan pola makan atau olahraga, atau gen
dan lokasi. Ketika Wolf berjalan-jalan dengan temannya, maka dia sadari jawaban
dari hal tersebut. Mereka melihat bagaimana warga Roseto saling mengunjungi
antar satu dengan yang lainnya. Mereka mengobrol dan memasak untuk tetangganya
dibelakang rumah. Wolf juga memperlajari bagaimana klan keluarga besar menjadi
penopang struktur sosial. Mereka melihat banyak rumah yang ditinggali oleh tiga
generasi, dan besarnya rasa hormat yang didapakan oleh para kakek dan nenek.
Menurut pandangn konvensional saat itu, kehidupan bergantung dari apa yang kita
buat, makanan apa yang kita makan, seberapa banyak waktu yang dihabiskan untuk
berolahraga, dan seberapa efektif sistem medis merawat kita. Tidak pernah ada
yang memikirkan kesehatan komunitas. (Gladwell;2008)
Wolf dan rekannya
menyadarkan orang-orang, bahwa tidak akan bisa mengapa seseorang dalam kondisi
sehat jika yang mereka pikirkan hanyalah
tentang berbagai pilihan dan tindakan pribadi yang tidak berhubungan
dengan masyarakat. Mereka harus memahami budaya yang adda disekitar, yang
menjadi bagian dari dirinya. Mereka harus melihat keluar, memahami bahwa nilai
dari dunia yang kita diami dan orang-orang yang berada disekitar kita memeliki
efek yang sangat besar atas siapa diri kita.
Diadaptasi dari buku Outliers
karya Malcolm Gladwell
Kita dan Mereka Syarifudin Peserta Asrama Pelopor Jawa Barat Jalan Sadang Hegar No. 31A sekaloa, Coblong kota Bandung, Indonesia ...
Artikel Terkait :
Diberdayakan oleh Blogger.
Click here for comments 0 komentar: