Loading...

Metamorfosis Sempurna Lataa dan Uzza

Metamorfosis Sempurna Lataa dan Uzza

Lataa dan Uzza adalah nama patung berhala yang disembah orang kafir di zaman jahiliah.

Dimana ‘Amr ibn Luhay berperan sebagai Sang Perantara dalam maraknya bangsa Arab

menjadi penyembah berhala –paganisme-, yang hanya berhasil memerantarai sistem kepercayaan

dan pola pikir yang membuat kaumnya semakin menyerusuk ke kedalaman kubungan sejarah.

Nama Al Lataa ditafsir sebagai bentuk feminim dari kata Allah. Laqab dari Al-Lataa adalah Al-

Fayadh, yang berarti dermawan besar. Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir bahwa sebelumnya Lataa

adalah nama seseorang yang sangat saleh dan dermawan. Dia biasa menyediakan makanan dari

tepung gandum bagi orang orang yang menunaikan haji. Jika datang jama’ah haji ke Makkah,

maka mereka akan menyempatkan mampir ke rumah Lataa. Menikmati jamuan roti nan lebar

yang dicelup ke dalam kuah daging kental dan minuman menyegarkan. Setelah dia meninggal,

orang orang sering berkumpul di samping kuburannya untuk mengenang kebaikan dan

kewaliannya. Bahkan mereka membuatkan patung sebagai pengagungan atas kelebihan yang

pernah dilakukannya.

Lataa dan Uzza Era Modern yang Primitif

Matarantai jahiliah yang membentang sepanjang sejarah dihubungkan oleh satu benang merah

yaitu syirik. Wujudnya berupa penyekutuan atau bahkan penggantian terhadap hak Allah sebagai

Ilah, sebagai sesembahan Yang Maha Esa. Pembuatan patung, lalu menyembahnya sebagai

sosok yang Agung adalah salah satu contoh dari kesyirikan yang dilakukan oleh bangsa Arab di

zaman jahaliah.

Sedihnya, Lataa dan Uzza di era jahiliah, tidak hilang ditelan masa walaupun ajaran Sang

Pembawa Cahaya –Nabi Muhammad SAW- telah mengajarkan ketauhidan, pembenahan logika

dari hal-hal yang menyesatkan. Di era modern ini, masih kita dapati banyak dukun, paranormal,

hingga yang menyebut diri Ustadz dan Kyai  menyatakan diri sebagai perantara dalam hubungan

antara hajat manusia dengan Allah. Dan parahnya lagi manusia berbondong-bondong

memakainya untuk memintas jalan hajat hidup mereka.

Selain itu, adapula beberapa sholawat yang disusun, yang dengannya kita memperbanyak

shalawat, diniatkan sebagai cara untuk menunjukkan kecintaan pada Rasul dan ketaatan pada

Allah SWT, padahal tanpa sadar shalawat tersebut telah mengantarkan pada perbuatan syirik.

Misal pada shalawat nariyah terdapat beberapa bait yang maknanya Pengkultusan kepada Nabi

Muhammad SAW. Dimana sikap pengkultusan kepada manusia siapapun itu, tidak pernah

dibenarkan dalam Islam. Telitilah lafal dalam shalawat yang sering didendangkan. Jangan

sampai karena ketidaktahuan mengantarkan kita ke dalam perbuatan syirik.

Metamorfosis Sempurna Lataa dan Uzza

Ketika pada zaman jahiliah, bangsa Arab secara terang-terangan mempersekutukan Allah,

melakukan penyimpangan ketauhidan dari agama samawi yang di da’wahkan oleh nabi-nabi

sebelum Nabi Muhammad SAW.  Kemudian Nabi Muhammad datang membawa kebenaran dan

rahmat, dimualailah era penentangan terhadap penyembahan berhala. Ada yang menentang dan

ada yang membela. Kejahiliahan tidak terhenti setelah Islam datang, pertentangan demi

pertentangan terus bergulir. Kejahiliahan terus berkembang, berubah wujud menjadi kejahiliahan

dengan bentuk yang lebih halus, menipu dan bermetamorfosis sempurna, layaknya kepompong

yang berubah menjadi kupu-kupu  -tak mudah dikenali-.

Ada satu aksioma klasik dalam peradaban Islam yang diformulasikan oleh Abu Bakar Ash

Shiddiq, Khalifah pertama. Menurut beliau, jika pasar memenangi Masjid, maka Masjid akan

mati. Tapi jika Masjid memenangi pasar, maka pasar akan hidup. Maka di anatara misi

peradaban Islam adalah menjaga agar Masjid memenangi pasae, karena itu berarti juga menjaga

kehidupan pasar. Misi itu kini kelabu, karena pasar telah memenangi Masjid. Ekonomi kita pun

disebut ekonomi pasar. Bahkan sekejap lagi, akan ada ‘pasar bebas’. (Saksikan bahwa Aku

Seorang Muslim, Salim A Fillah).

Iklan salah satu cara da’wah  yang menyeru kepada paganisme dan konsumerisme tanpa disadari.

Mall-mall yang berjejer megah disetiap kota adalah tempat peribadatan bagi penganut setia

paganisme dan konsumerisme. Hal yang disembah tentu trend dan mode. Setiap waktu

berbondong-bondong manusia memasuki tempat peribadatan –mall- mereka.

Data  Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia  (APPBI) tahun 2012 menyatakan bahwa

terdapat 240 pusat perbelanjaan yang ada di seluruh Indonesia. Masyarakat Indonesia yang

cenderung konsumtif secara tidak langsung meyuburkan bisnis sektor-sektor yang bergerak di

bidang konsumsi, salah satunya pusat perbelanjaan.

Menjamurnya pusat perbelanjaan bukan sekedar pemenuhan kebutuhan. Tapi kini orientasi

masyarakat telah berubah dari need menjadi want. Termakan dengan rayuan iklan dengan imaji-

imaji sesatnya. Seperti pria yang jantan adalah mereka yang berani melakukan tantangan

–merokok-, wanita yang cantik adalah wanita yang tanpa jerawat, orang yang kaya adalah yang

memiliki mobil keluaran tebaru. Iklan telah mendidik kita menstandarkan kebenaran pada

penilaian kebanyakan manusia tanpa nalar dan sikap kritis. Anehnya da’wah ini diikuti.

 Inilah metamorfosis sempurna dari Lataa dan Uzza. Menjadikan masyarakat yang jauh akan

Masjid, terbuai oleh iklan, menjadi penyembah trend dan mode, kemudian menjadikan mall

sebagai tempat peribadatan, mendesain manusia-manusia pemboros, dimana pemborosan adalah

proyek memperbanyak saudara syaithan (Al-Israa’ 27).

Metamorfosis sempurna dari Lataa dan Uzza, telah banyak memakan korban. Saudara, tetangga,

atau teman kita mungkin telah menjadi penyembah trend dan mode. Lebih banyak meghabiskan

waktu di Mall ketimbang di Masjid, lebih banyak belanja barang-barang tidak perlu ketimbang

berinfaq, sedikit demi sedikit akidah mereka tergerus terbuai oleh imaji sesat hasil dari iklan.

memiliki pandangan hidup islam (Islamic WorldView) adalah slah satu cara yang dapat ditempuh

tepat untuk mencegah diri dari metamorfosis sempurna Lataa dan Uzza, atau virus agama

lainnya adalah dengan

Islamic worldview (Pandangan Hidup Islam) adalah pemahaman seorang Muslim terhadap

konsep-konsep pokok dalam Islam. Pemahaman setiap manusia akan mempengaruhi

perilakunya. Cara pandang, sikap, dan perilaku seorang manusia ditentukan oleh bagaimana ia

memahami suatu objek yang diinderanya. Seorang Muslim yang memiliki Pandangan Hidup

Islam (Islamic Worldview) akan berbeda dengan seseorang yang tidak memilikinya

Metamorfosis sempurna Lataa dan Uzza tidak hanya berupa penyembahan dalam trend dan

mode, tapi dapat juga berbentuk hal-hal yang lain. Ulama India Syaikh Abul Hasan Ali An-

Nadwi pernah menyebutkan bahwa tantangan terbesar yang dihadapi umat Islam saat ini,

sepeninggal Rasulullah SAW adalah tantangan yang diakibatkan oleh serangan-serangan

pemikiran yang datang dari peradaban Barat. Sebab, tantangan ini sudah menyangkut aspek yang

sangat mendasar dalam pandangan Islam, yaitu masalah iman dan kemurtadan. Wallahu’alam.



Referensi:

http://www.eramuslim.com/resensi-buku/siapa-lata-dan-uzza-dan-awas-bahaya-syirik-di-

masyarakat.htm

http://www.konsultasisyariah.com/mengapa-shalawat-nariyah-dilarang/

http://m.dakwatuna.com/2013/05/16/33321/tranformasi-penyembahan-berhala/

http://pemudapersisgarut.wordpress.com/2011/01/05/untuk-apa-belajar-islamic-worldview/


A. Fillah, Salim. 2012. Saksikan bahwa Aku Seorang Muslim. Yogyakarta: Pro U Media.

Click here for comments 0 komentar:

Terima kasih atas komentar Anda
Diberdayakan oleh Blogger.
Back to Top