Loading...
Perkenalan.
Tahukah mengapa kita harus saling mengenal? Bagaimana jika tidak mengenal orang-orang disekitar kita? Atau bahkan kita tidak punya teman?
Sebelumnya mari simak kisah berikut!
Pada awalnya, Allah Ta'ala menciptakan seorang manusia di muka bumi ini, yaitu Adam AS. Setelah Iblis diusir Allah Ta'ala dari surga karena kesombongannya, tinggallah Nabi Adam AS sendirian di surga. Dia berjalan-jalan sendirian di surga dalam kesepian. Saat dia tertidur, kemudian bangun, terlihat seorang wanita tengah duduk di dekat kepalanya. Adam kemudian menyapa, "Siapakah anda?" Jawab wanita tersebut, "Wanita". Adam bertanya kembali, "Untuk apa anda diciptakan?" Jawab wanita tersebut, "Supaya anda jinak kepadaku". Lalu, para Malaikat mendatangi Nabi Adam AS untuk mengetahui sejauh mana ilmunya. Mereka bertanya, "Siapakah namanya, Adam?" Jawab Adam, "Hawwa!" Malaikat bertanya, "Mengapa namanya Hawwa?" Jawab Adam, "Karena dia dijadikan dari benda hidup" (Tafsir Ibnu Katsir).
Itulah interaksi sosial pertama yang terjadi antara dua manusia. Interaksi sosial merupakan fithrah basyariyah (naluri manusia) yang menjadikan hidup menjadi indah dan lebihbermakna.Keadaan Nabi Adam AS sebelum kedatangan Hawwa digambarkan dalam Tafsir Ibnu Katsir"berjalan-jalan sendirian dan kesepian". Setelah itu, lahirlah keturunan dari Adam dan Hawwa, baik keturunan laki-laki atau perempuan. Dengan semakin berkembangbiaknya laki-laki dan perempuan dalam jumlah yang banyak,menjadi bersuku-suku dan berbangsa-bangsa; maka mau tidak mau, suka tidak suka, manusia akan berinteraksi dengan manusia lainnya. Baik dalam lingkungan yang padat, atau dalam lingkungan yang jarang penduduknya. Keharusan berinteraksi inilah yang menjadikan manusia sebagai makhluk sosial seperti moyangnya terdahulu, Nabi Adam dengan Hawwa. Allah Ta'ala berfirman:
"… Dan bertaqwalah kepada Allah yang dengan mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu"(An Nisaa' 4: 1).
Dalam firman-Nya yang lain:
"… menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal …" (Al Hujuraat 49: 13).

Demikianlah, Allah Ta'ala telah menjelaskan kepada kita rahasia penciptaan manusia yangberagam kulit, bahasa, tradisi dan alamnya. Semuanya tidak dalam rangka manusia salingbermusuhan dan menumpahkan darah. Tetapi untuk saling mengenal, saling membutuhkandan saling mengunjungi. Rasulullah SAW sendiri tidak pernah berupaya merubah nama sukusahabatnya; seperti suku Auz dengan Kazraj, meskipun kedua suku tersebut pernah terlibat peperangan yang lama. Rasulullah SAW tidak merubah kedua nama suku itu, yang dihilangkan bukan namanya, tetapi sikap permusuhan di antara keduanya dan diganti dengan sikap persaudaraan.

Syarifudin

Click here for comments 0 komentar:

Terima kasih atas komentar Anda
Diberdayakan oleh Blogger.
Back to Top